Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

Senin, 02 November 2020

EBOOK BELAJAR BAHASA KOREA, HANGEUL, KOSA KATA, KALIMAT

Annyeong haseyo yeoreobun :)


 

Yang lagi fokus atau lagi belajar bahasa korea bisa bangett nih kalian pelajarin materi ini

tapi usahakan kalian bisa baca dan tulis hangeul dulu ya baru belajar ke kosa kata dan kalimatnya di materi ini, dimateri ini juga ada baca tulis hangeul nya loh..

oke tanpa berlama-lama lagi kalian bisa cek file nya dibawah ini ya :)

ebook korean level 1-Seoul National University

https://drive.google.com/file/d/1GrFOuDOGSP4VdoNBLruc3QompHz2No9M/view?usp=drivesdk

ebook Active Korean 1

https://drive.google.com/file/d/1VmbNaOkPaloBxZ_rd2_Jj6OhfoR6Exea/view?usp=drivesdk

Kamis, 13 November 2014

contoh laporan makalah candi borobudur




(Laporan Kunjungan)




Oleh
Nama             : Risa septiana
NIS               : 7788
Kelas             : XI IPA 1
Program         : Ilmu Pengetahuan Alam




PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
SMA NEGERI 2 PRINGSEWU
2013




(Laporan Kunjungan)


Diajukan sebagai laporan hasil kegiatan studi wisata
Tahun pelajaran 2012/2013

Oleh
Nama             : Risa septiana
NIS               : 7788
Kelas             : XI IPA 1
Program         : Ilmu Pengetahuan Alam




PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
SMA NEGERI 2 PRINGSEWU
2013











Judul Karya Tulis        : PERANAN CANDI  BOROBUDUR SEBAGAI OBYEK
                                      WISATA
Nama Siswa                : Risa Septiana
Nomor Induk Siswa    : 7788
Kelas                           : XI IPA 1
Program                       : Ilmu Pengetahuan Alam



Menyetujui
Guru pembimbing,


Dra. Sitti Mudjiatun
NIP 19541020 198003 2 001















Karya tulis ini telah di uji dan disahkan pada :
Hari                 : Senin
Tanggal           : 26 Agustus 2013
Tempat            : SMA Negeri 2 Pringsewu



Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 2 Pringsewu







Drs. Jumiran, S.Pd.
NIP 19661220 199001 1 002


Guru Penguji







Dra. Nuridawati
NIP 19580101 198603 2 003





                                                                                                                      



Karya tulis yang berjudul “PERANAN CANDI BOROBUDUR SEBAGAI OBYEK WISATA” penulis persembahkan kepada :
1.    Orang tua yang telah memberikan do’a dan dukungan baik materi dan moral.
2.    Kakakku yang telah memberiku semangat dalam menyelesaikan karya tulis ini.
3.    Kekasih yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.

















Jangan menyia-nyiakan hidup untuk merencanakan sesuatu.
Lebih baik sedikit rencana,tapi bertindak lebih banyak.
(William Ellery Channing)




















                                                                             

Penulis senantiasa mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena hidayah-Nya Laporan hasil kegiatan studi wisata ini dapat diselesaikan oleh penyusun.
Laporan hasil kegiatan studi wisata yang berjudul “PERANAN CANDI BOROBUDUR SEBAGAI OBYEK WISATA” ini diajukan sebagai laporan hasil kegiatan studi wisata tahun pelajaran 2012/2013.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan hasil kegiatan studi wisata ini, terutama kepada :
1.    Bapak Drs. Jumiran, S.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 2 Pingsewu;
2.    ibu Dra. Sitti Mudjiatun, selaku Guru Pembimbing dan Wali Kelas
 XI IPA 1;
3.    semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan hasil kegiatan
 studi wisata ini.
 Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan Laporan ini.
Akhirnya saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih dan  berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pringsewu, 26 Juli 2013



Penulis






Bangsa Indonesia dengan berbagai suku bangsanya memiliki banyak peninggalan nenek moyang yang mempunyai nilai sangat tinggi yang patut kita banggakan dan tentu saja sangat dihargai serta memberikan warna serta corak tersendiri bagi bangsa yang berupa adat istiadat, pakaian, tarian, bangunan dan lain sebagainya.
Banyaknya bangunan-bangunan bersejarah peninggalan leluhur merupakan aset yang tinggi karena dapat menarik wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Salah satunya adalah Candi Borobudur yang terdapat di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Propinsi Jawa tengah. Candi Borobudur merupakan salah satu karya terbesar bangsa Indonesia. Dapat kita bayangkan betapa sulitnya membuat candi dengan batu-batu yang besar sehingga dapat tersusun dengan serasi dan kuat walaupun tanpa bahan perekat sekalipun. Tapi Candi Borobudur dapat berdiri dengan megah dan sangat indah sehingga Candi Borobudur termasuk salah satu dari 7 keajaiban dunia, yang menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, baik dari segi kepariwisataan,arkeologi dan pengetahuan.
Namun Candi Borobudur terlihat kurang terawat ,  banyak pengunjung yang mencoret-coret dinding candi, banyak yang merusak ornamen-ornamen candi, yang dirusak tangan-tangan jahil, bahkan beberapa
wisatawan ada yang naik kedinding candi, yang lebih parahnya lagi ada sebagian wisatawan yang berani buang air kecil disekitar candi. Padahal obyek wisata ini juga membantu dalam pemasukan uang Negara(Devisa Negara).
Oleh karena itu saya tertarik membuat karya ilmiah dengan judul “PERANAN CANDI BOROBUDUR SEBAGAI OBYEK WISATA” ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca yang ingin mengetahui peninggalan kebudayaan ini, karena ini merupakan salah satu asset berharga bangsa Indonesia.


1.    Bagaimana Peranan Candi Borobudur dalam memajukan Budaya di Indonesia?
2.    Adakah pengaruh wisatawan terhadap kelestarian Candi Borobudur ?
3.    Apa saja upaya-upaya yang diambil oleh pihak-pihak terkait untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur?
4.    Departemen manakah yang bertanggung jawab dalam usaha melestarikan Candi Borobudur?


Metode penelitian berfungsi sebagai pemantau bagi peneliti untuk melakukan penelitian.
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode, diantaranya :
a.    Observasi
     Observasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau pengajuan di lapangan atau peninjauan. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi yaitu observasi yang melibatkan penelitian observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan.
b.    Wawancara
     Wawancara yaitu pengumpulan informasi yang dilakukan berupa tanya jawab dengan pihak terkait. 
c.    Studi Literatur atau dokumen
     Studi Literatur yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Melainkan mengambil dari sumber-sumber buku ataupun dari sumber internet.






Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini, yaitu :
1.    Ingin menambah wawasan pelajar di Indonesia khususnya bagi pelajar SMA N 2 Pringsewu.
2.    Ingin mengetahui peranan Candi Borobudur dalam memajukan budaya di Indonesia
3.    Ingin mengetahui pengaruh wisatawan terhadap kelestarian Candi Borobudur.
4.    Ingin mengetahui upaya-upaya yang diambil oleh pihak terkait untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur.
5.    Ingin mengetahui Departemen mana yang bertanggung jawab dalam usaha pelestarian Candi Borobudur




2.1     Candi Borobudur dalam tinjauan sejarah

Sesuai dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di Jawa Tengah pada khususnya, periode antara abad ke VIII abad ke IX yang ditemukannya tulisan-tulisan singkat yang dipahat, dikenal sebagai abad emas. Wangsa Syailendra kejayaan ini ditandai dengan dibangunnya sejumlah candi-candi yang menggambarkan adanya semangat membangun yang luar biasa. Candi yang berada di lereng gunung kebanyakan berciri khas bangunan Hindu sedangkan yang berada di dataran rendah berciri khas bangunan Budha, tetapi ada juga yang berciri khas Hindu.

2.2  Nama dan arti Candi Borobudur

Nama Borobudur berasal dari gabungan kata Boro dan Budur, Boro berasal dari kata Sangsekerta berarti “ Vihara” yang berarti komplek Candi dan Bihara atau juga asrama ( Menurut Purwacaraka Dan Stuten Herm ) sedangkan Budur dalam bahasa Bali “ Bedudur” yang artinya di Atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau bahasa ( Komplek Candi ) yang terletak di atas bukit.


2.3     Lokasi Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, Sekitar 40 kilometer (25 mil) barat laut dari Yogyakarta, 100 km disebelah barat daya Semarang, dan berbatasan:
• di antara dua gunung berapi kembar, Sundoro - Sumbing dan Merbabu Merapi.
• di antara dua sungai, yang Progo dan Elo.

2.4      Pendiri dan waktu didirikan Candi Borobudur

Hingga saat ini belum ditemukan sumber-sumber tertulis yang menyatakan kapan dan lamanya pembuatan Candi Borobudur. Namun berdasarkan tulisan-tulisan singkat yang dipahatkan diatas figura-figura, relief kaki asli Candi Borobudur yang menunjukan huruf sejenis dengan yang ada pada prasasti dari akhir abad ke VIII – abad ke IX maka dapat disimpulkan Candi Borobudur didirikan pada tahun 800 M.
Dari data tersebut Candi ini bisa dibilang sudah tua. Namun bangsa Indonesia akan tetap mempertahankan keasliannya dan tidak akan membiarkan Candi Borobudur dimakan usia sehingga tetap mampu menarik para pelancong.


2.5      Arti atau makna Candi Borobudur

Secara filosofis arti atau makna Candi Borobudur adalah merupakan lambang dari alam semesta atau dunia cosmos. Menurut ajaran Budha, alam semesta dibagi menjadi 3 unsur atau dhatu dalam bahasa sanksekerta :
Ketiga susunan itu meliputi :
1.        Unsur nafsu,hasrat,atau Kamandhatu
2.        Unsur wujud,rupa,atau Rupandhatu
3.      Unsur tak berwujud,tanpa rupa,tak berbentuk atau Arupandhatu

2.6     Fungsi Candi Borobudur


Fungsi candi Borobudur hampir sama dengan fungsi candi pada umumnya,yaitu :
1.    Tempat menyimpan relik atau disebut Dhatugarba
Relik tersebut antara lain benda suci,pakaian,tulang atau abu dari budha,arwah para biksu yang tersohor atau terkemuka.
2.    Tempat sembahyang atau beribadat bagi umat Budha.
3.    Merupakan lambang suci bagi umat budha, cermin nilai-nilai tertinggi agama budha dan mengundang rasa rendah hati yang disadari penciptanya sedalam-dalamnya.
4.    Tanda peringatan dan penghormatan sang budha.



3.1     Peranan Candi Borobudur dalam memajukan budaya di Indonesia

Adapun peranan candi Borobudur dalam memajukan budaya di Indonesia, diantaranya :
1.        Arsitektur candi Borobudur banyak dijadikan acuan oleh para seniman untuk membuat karya seninya.
2.        Keunikan bangunan candi Borobudur telah menjadikan sumber ide dalam pembangunan di Indonesia sehingga tercipta bangunan-bangunan yang mempunyai nilai seni yang sangat tinggi.
3.        Mempersatukan suatu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain, sehingga menciptakan kebudayaan yang baru yang mengakibatkan bertambahnya budaya-budaya yang ada di Indonesia.
4.        Candi Borobudur berperan memperkaya kebudayaan Indonesia di dunia diantaranya Candi Borobudur termasuk salah satu tujuh keajaiban yang ada di dunia.





5.        Candi Borobudur berperan mempersatukan umat Budha yang ada di dunia dengan menjadi pusat perayaan hari keagamaan umat Budha di Candi Borobudur.
6.        Kemegahan, keagungan, keindahan dan keunikan arsitektur Candi Borobudur yang dibalut dengan nilai-nilai penting dari sisi agama, budaya dan sejarah telah memajukan khasanah budaya di Indonesia.
7.        Candi Borobudur mempererat hubungan diantara berbagai pemeluk agama yang ada di Indonesia.

3.2     Pengaruh wisatawan terhadap kelestarian Candi Borobudur

Keindahan dan kemegahan Candi Borobudur menjadikan salah satu aset negara yang memiliki daya tarik yang khas dan menawan maka tidak mengherankan jika tiap harinya candi ini dapat menarik sekitar 1500 – 3000 pengunjung, bahkan pada hari libur Candi Borobudur dibanjiri pengunjung sekitar 7000 - 10.000 orang, baik ini pengunjung domestik maupun pengunjung asing. Selain tertarik oleh keindahan candi Borobudur, hal ini juga dikarenakan oleh harga tiketnya yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Dari sekian pengunjung yang datang, tentu pemasukan dari penjualan tiket tersebut sangat banyak. Namun setelah kami mengadakan observasi dan wawancara langsung kepada petugas candi ternyata hanya 5% saja yang digunakan untuk biaya pemeliharaan candi, dan 95% nya digunakan untuk menggaji sekitar 150 pegawai yang terdiri dari 100 pegawai taman wisata yang berstatus swasta 250 orang lagi adalah pegawai Dinas Purbakala yang berstatus Pegawai Negeri.

3.3     Upaya-upaya yang diambil oleh pihak terkait untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur

a.    Pemugaran Pertama ( Van Erp tahun 1907-1911)
Karena keadaan candi Borobudur yang memburuk  maka pada tahun 1907 dimulailah pemugaran besar-besaran yang pertama kali dan dipimpin oleh Van Erp. Pekerjaan ini berlangsung selama empat tahun sampai tahun 1911 dengan biaya sekitar 100.000 Gulden dan sepersepuluhnya digunakan untuk pemotretan.
Kegiatan Van Erp ini antara lain memperbaiki system drainase, saluran-saluran pada bukit diperbaiki dan pembuatan canggal untuk mengarahkan aliran air hujan. Pada tingkat Rupadhatu, lantai yang melesak diratakan sehingga air hujan mengalir melalui dwarajala. Batu-batu yang runtuh dikembalikan dan beberapa bagian yang miring dan membahayaakn diberi penguat. Pada tingkat Rupadhatu, 72 buah stupa dibongkar dan disusun kembali setelah dasarnya diratakan, demikian juga stupa induknya.
b.    Pemugaran Kedua (Tahun 1973-1983)
Usaha penyelamatan berikutnya dilakukan oleh pemerintah Repuplik Indonesia dengan menyediakan dana cukup besar pada tahun 1963. Namun usaha ini sempat terhenti dengan adanya pemberontakan G30S/PKI.
Pada tahun 1968 pemerintah Indonesia membentuk Panitia Nasional untuk membantu melaksanakan pemugaran candi Borobudur. Pada tahun itu juga UNESCO akan membantu pemugaran.
Pada tahun 1969 Presiden membubarkan panitia Nasional dan membebankan tugasnya kepada Menteri Perhubungan, bahwa rencana pemugaran candi Borobudur menjadi proyek dalam Repelita.
Pada tahun 1970 atas prakarsa UNESCO diadakan diskusi panel di Yogyakarta untuk membahas rencana pemugaran. Kesepakatan yang diperoleh adalah membongkar dan kemudian memasang kembali batu-batu bagian Rupadhatu.
Kemudian pada tanggal 10 Agustus Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran candi Borobudur. Persiapan pemugaran memakan waktu selama 2 tahun dan kegiatan pemugaran dimulai tahun 1975.
Dengan menggerakan lebih dari 600 pekerja serta batu sebanyak 1 juta buah. Bangunan candi yang dipugar adalah bagian Rupadhatu yaitu empat tingkat dari bawah berbentuk bujur sangkar.
Kegiatan ini memakan waktu 10 tahun. Dan pada tanggal 23 Februari 1983 pemugaran candi Borobudur dinyatakan selesai dengan diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan ditandai penandatangan prasasti.


c.    Pembentukan Taman Wisata
Setelah pemugaran candi Borobudur selesai, baru ada gagasan untuk lebih mengembangkan Candi Borobudur dan daerah sekitarnya sehingga dapat mendukung keberadaan Candi Borobudur sebagai tujuan wisata utama, karena dalam setiap liburan, terjadi ledakan pengunjung jika tidak diwaspadai akan membawa pengaruh besar bagi pelestarian maupun kenyamanan pengunjung.
Pembersihan pada Candi Borobudur dilakukan tiga bulan sekali yang dilakukan oleh Dinas Purbakala dengan membagi-bagi tiga kelompok, kelompok yang membersihkan patung, kelompok yang membersihkan relief, dan kelompok yang membersihkan lingkungan sekitarnya.

3.4     Departemen  yang bertanggung jawab dalam usaha pelestarian Candi Borobudur

Untuk menjaga dan melestarikan candi Borobudur, pemerintah membentuk PT. Taman Wisata Candi Borobudur dan prambanan sebagai salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di bawah naungan Departemen Pariwisata,Pos dan Telekomunikasi.        









4.1     Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan dapat ditarik  kesimpulan sebagai berikut:
1.      Candi Borobudur berperan memperkaya kebudayaan Indonesia di dunia diantaranya Candi Borobudur termasuk salah satu tujuh keajaiban yang ada di dunia. Serta Candi Borobudur berperan mempersatukan umat Budha yang ada di dunia dengan menjadi pusat perayaan hari keagamaan umat Budha di Candi Borobudur.
2.      Bahwa para wisatawan yang datang ke Candi Borobudur memiliki pengaruh yang besar terhadap kelestarian Candi Borobudur.
Pengaruh wisatawan tersebut diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu:
1.    Pengaruh Positif
Semakin banyak pengunjung yang hadir maka pemasukan untuk pemeliharaan candi juga besar selain yang 5% nya untuk pemeliharaan, pemasukan tersebut 95% digunakan pula untuk menggaji para pegawai, yang menggaji para pegawai yang menjaga kelestarian Candi Borobudur. Setelah mengunjungi Candi Borobudur banyak wisatawan yang ingin ikut berpartisipasi untuk melestarikan Candi Borobudur dengan memberi bantuan berupa finansial.
2.    Pengaruh Negatif
Pengaruh negatif yang biasa ditunjukan para pengunjung yaitu banyak pengunjung yang mencoret-coret dinding candi, banyak yang merusak ornamen-ornamen candi. Yang dirusak tangan-tangan jahil, banyak wisatawan yamg naik kedinding candi, yang lebih parahnya lagi ada sebagian wisatawan yang berani buang air kecil disekitar candi.
3.    Setelah kami meneliti bahwa dinas yang menjaga kelestarian Candi Borobudur adalah dari Dinas Purbakala dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

4.2     Saran

Setelah menyimpulkan hasil pembahasan penulis akan mengemukakan saran sebagai berikut :
1.         Kita sebagai manusia harus menjaga dan melestarikan berbagai bangunan bersejarah yang salah satunya adalah Candi Borobudur yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia.
2.         Adanya tindakan tegas dari pemerintah kepada orang-orang yang berpengaruh buruk terhadap kelestarian Candi Borobudur.










Soedirman.1980.Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia.Yogyakarta.Pustaka Jaya
Soekmono.1981.Candi Borobudur:Yoygakarta:Pustaka Jaya
Yasir Marjuki & Toeti Heraty.1989.Borobudur:Yogyakarta:Djambatan
Badrika wayan.2000.Sejarah Peninggalan Indonesia.Jakarta:Erlangga
















Gambar 1.1           Bangunan arsitektur candi Borobudur



Gambar 1.2            Salah satu patung budha di Candi Borobudur




Gambar 1.3      Relief bersejarah di Candi Borobudur




Gambar 1.4      Ornamen stupa Candi Borobudur